Quantum Computation
Komputer-komputer
canggih yang diciptakan untuk memproses daya dalam jumlah besar ternyata belum
mampu memuaskan dahaga kita akan kecepatan dan kapasitas komputasi, yang sejauh
ini terus berkembang. Namun melihat sejarah komputer, nampaknya sulit
mempercayai apa yang telah kita capai saat ini.
Langkah logis untuk
memenuhi kebutuhan komputasi yang terus meningkat adalah dengan menciptakan komputer quantum, perangkat canggih
yang mampu memberdayakan kekuatan atom dan molekul untuk melakukan tugas
pemrosesan data dan memori. Komputer quantum memiliki
potensi untuk melakukan perhitungan tertentu dengan jauh lebih cepat daripada
komputer berbasis silikon manapun.
Pengertian Komputer Quantum
Pengertian sederhana
dari komputer kuantum adalah jenis chip processor terbaru yang diciptakan
berdasar perkembangan mutakhir dari ilmu fisika (dan matematika) quantum.
Singkatnya, chip konvensional sekarang ini perlu diganti dengan yang lebih
baik. Pengertian komputer kuantum adalah merupakan suatu alat hitung yang
menggunakan sebuah fenomena mekanika kuantum, misalnya superposisi dan
keterkaitan, untuk melakukan operasi data. Dalam komputasi klasik, jumlah data
dihitung dengan bit; dalam komputer kuantum, hal ini dilakukan dengan qubit.
Prinsip dasar komputer
kuantum adalah bahwa sifat kuantum dari partikel dapat digunakan untuk mewakili
data dan struktur data, dan bahwa mekanika kuantum dapat digunakan untuk
melakukan operasi dengan data ini. Dalam hal ini untuk mengembangkan komputer
dengan sistem kuantum diperlukan suatu logika baru yang sesuai dengan prinsip
kuantum.
Cara
Komputer Quantum Bekerja
Sampai saat ini, dua
kegunaan yang paling menjanjikan untuk perangkat komputer kuantum itu
adalah untuk melakukan pencarian kuantum dan anjak kuantum. Untuk memahami
bagaimana pencarian kuantum bekerja, bayangkan jika Anda mencari nama dan nomor
telepon tertentu pada Yellow Pages atau buku telepon dengan cara konvensional.
Jika buku telepon tersebut memiliki 10.000 entri, rata-rata Anda perlu melihat
sekitar setengah dari jumlah itu, yakni 5.000 entri, sebelum Anda berpotensi
menemukan nama dan nomor yang dicari. Algoritma pencarian kuantum hanya perlu
menebak 100 kali. Dengan 5.000 tebakan, sebuah komputer kuantum mampu menemukan
25 juta nama pada buku telepon tersebut.
Sejarah Komputer Quantum
Ide mengenai komputer
kuantum ini berasal dari beberapa fisikawan antara lain Charles H. Bennett dari
IBM, Paul A. Benioff dari Argonne National Laboratory, Illinois, David Deutsch
dari University of Oxford, dan Richard P. Feynman dari California Institute of
Technology (Caltech). Pada awalnya Feynman mengemukakan idenya mengenai sistem
kuantum yang juga dapat melakukan proses penghitungan. Fenyman juga
mengemukakan bahwa sistem ini bisa menjadi simulator bagi percobaan fisika
kuantum.
Selanjutnya para
ilmuwan mulai melakukan riset mengenai sistem kuantum tersebut, mereka juga
berusaha untuk menemukan logika yang sesuai dengan sistem tersebut. Sampai saat
ini telah dikemukaan dua algoritma baru yang bisa digunakan dalam sistem
kuantum yaitu algoritma shor dan algoritma grover.
Walaupun komputer
kuantum masih dalam pengembangan, telah dilakukan eksperimen dimana operasi
komputasi kuantum dilakukan atas sejumlah kecil Qubit. Riset baik secara
teoretis maupun praktik terus berlanjut dalam laju yang cepat, dan banyak
pemerintah nasional dan agensi pendanaan militer mendukung riset komputer
kuantum untuk pengembangannya baik untuk keperluan rakyat maupun masalah
keamanan nasional seperti kriptoanalisis.
Telah dipercaya dengan
sangat luas, bahwa apabila komputer kuantum dalam skala besar dapat dibuat,
maka komputer tersebut dapat menyelesaikan sejumlah masalah lebih cepat
daripada komputer biasa. Komputer kuantum berbeda dengan komputer DNA dan
komputer klasik berbasis transistor, walaupun mungkin komputer jenis tersebut
menggunakan prinsip kuantum mekanik. Sejumlah arsitektur komputasi seperti
komputer optik walaupun menggunakan superposisi klasik dari gelombang
elektromagnetik, namun tanpa sejumlah sumber kuantum mekanik yang spesifik
seperti keterkaitan, maka tak dapat berpotensi memiliki kecepatan komputasi
sebagaimana yang dimiliki oleh komputer kuantum.
Konsep Komputer Quantum
Komputer Kuantum
memanfaatkan fenomena aneh yang disebut sebagai superposisi. Dalam mekanika
kuantum, suatu partikel bisa berada dalam dua keadaan sekaligus. Inilah yang
disebut keadaan superposisi. Dalam komputer kuantum, selain 0 dan 1 dikenal
pula superposisi dari keduanya. Ini berarti keadaannya bisa berupa 0 dan 1,
bukan hanya 0 atau 1 seperti di komputer digital biasa. Komputer kuantum tidak
menggunakan Bits tetapi QUBITS (Quantum Bits). Karena kemampuannya untuk berada
di bermacam keadaan (multiple
states), computer kuantum memiliki potensi untuk melaksanakan berbagai perhitungan
secara simultan sehingga jauh lebih cepat dari komputer digital.
![]() |
Quantum Bit |
![]() |
Quantum Register |
![]() |
Quantum Processor |
Perhatikan dua contoh
binary berikut ini: 011 dan 111. Binary pertama adalah 3 dan binary ke dua
adalah 7. Secara umum, tiga digit angka tersebut ditulis dengan 23 = 8 dalam
konfigurasi yang berbeda yang mewakili integer 0 sampai 7. Namun, tiga digit
angka yang tersimpan tersebut hanya mampu menyimpan satu angka pada suatu
keadaan waktu. Qubit pada sistem quantum yang ditulis Boolen dengan angka 0 dan
1 diwakili oleh suatu ketetapan kuantum normal dan orthogonal mutual yang
dinyatakan dengan{|0>,|1>}. Kedua bentuk
tersebut membentuk sebuah basis komputasional dan yang lain ditulis sebagai
superposisi yaitu α|0> + β|1> dimana dan dalam hal itu adalah | | 2 + | |
2 = 1. Qubit adalah tipikal sistem mikroskopik, misalnya : atom, nuclear spin
dan polarisasi photon. Kumpulan dari qubit n dinamakan sebuah register quantum
yang berukuran n.
Algoritma Komputer Quantum
Para ilmuwan mulai melakukan riset
mengenai sistem kuantum tersebut, mereka juga berusaha untuk menemukan logika
yang sesuai dengan sistem tersebut. Sampai saat ini telah dikemukaan dua
algoritma baru yang bisa digunakan dalam sistem kuantum yaitu algoritma shor
dan algoritma grover.
·
Alogritma Shor
Algoritma yang ditemukan
oleh Peter Shor pada tahun 1995. Dengan menggunakan algoritma ini, sebuah
komputer kuantum dapat memecahkan sebuah kode rahasia yang saat ini secara umum
digunakan untuk mengamankan pengiriman data. Kode yang disebut kode RSA ini, jika
disandikan melalui kode RSA, data yang dikirimkan akan aman karena kode RSA
tidak dapat dipecahkan dalam waktu yang singkat. Selain itu, pemecahan kode RSA
membutuhkan kerja ribuan komputer secara paralel sehingga kerja pemecahan ini
tidaklah efektif.
·
Algoritma Grover
Algoritma Grover adalah
sebuah algoritma kuantum yang menawarkan percepatan kuadrat dibandingkan
pencarian linear klasik untuk list tak terurut. Algoritma Grover
menggambarkan bahwa dengan menggunakan pencarian model kuantum, pencarian dapat
dilakukan lebih cepat dari model komputasi klasik. Dari banyaknya
algoritma kuantum, algoritma grover akan memberikan jawaban yang benar dengan
probabilitas yang tinggi. Kemungkinan kegagalan dapat dikurangi dengan
mengulangi algoritma. Algoritma Grover juga dapat digunakan untuk
memperkirakan rata-rata dan mencari median dari serangkaian angka, dan untuk
memecahkan masalah Collision.
Implmentasi
Komputer Quantum
Pada 19 Nov 2013 Lockheed Martin, NASA
dan Google semua memiliki satu misi yang sama yaitu mereka semua membuat
komputer kuantum sendiri. Komputer kuantum ini adalah superkonduktor chip yang
dirancang oleh sistem D – gelombang dan yang dibuat di NASA Jet Propulsion
Laboratories.
NASA dan Google berbagi sebuah komputer
kuantum untuk digunakan di Quantum Artificial Intelligence Lab menggunakan 512
qubit D -Wave Two yang akan digunakan untuk penelitian pembelajaran mesin yang
membantu dalam menggunakan jaringan syaraf tiruan untuk mencari set data
astronomi planet ekstrasurya dan untuk meningkatkan efisiensi searchs internet
dengan menggunakan AI metaheuristik di search engine heuristical.
A.I. seperti metaheuristik dapat
menyerupai masalah optimisasi global mirip dengan masalah klasik seperti
pedagang keliling, koloni semut atau optimasi swarm, yang dapat menavigasi
melalui database seperti labirin. Menggunakan partikel terjerat sebagai qubit,
algoritma ini bisa dinavigasi jauh lebih cepat daripada komputer konvensional
dan dengan lebih banyak variabel.
Penggunaan metaheuristik canggih pada
fungsi heuristical lebih rendah dapat melihat simulasi komputer yang dapat
memilih sub rutinitas tertentu pada komputer sendiri untuk memecahkan masalah
dengan cara yang benar-benar cerdas . Dengan cara ini mesin akan jauh lebih
mudah beradaptasi terhadap perubahan data indrawi dan akan mampu berfungsi
dengan jauh lebih otomatisasi daripada yang mungkin dengan komputer normal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar